Minggu, 05 Januari 2020

Biarlah aku yang mengalah ( pergi ).

" Malam yang sejuk mengiringi
kesepianku.
Angin malam turut membelai lembut rambutku.
Menemaniku yang tengah sendiri
menatap indahnya bumi.
Sebagai teman paling setia dikesendirianku dalam ketidakadilan ini.
“Oh Tuhan, kapan semuanya akan
berubah?” tanyaku dalam pengharapan.
Tiba-tiba pintu kamarku diketuk
dengan cukup pelan.
“pasti bi Imah.” Tebakku
“iya, sebentar!” sahutku sembari
berjalan dari serambi kamar.
“Maaf non, waktunya makan malam.
Yang lain sudah ngumpul dibawah.”
Ucap Bi Imah saat pintu kamarku
terbuka.
“ok bi Dera juga udah lapeer banget.”
Candaku padanya.
Bi Imah adalah seseorang yang
merawatku sejak lahir. Bagiku, ia
sudah seperti Ibu kandungku.
Dirumahku, hanya Bi Imah yang peduli dengan keadaanku. Disaat aku sakit, hanya ia yang selalu repot menyiapkan obat, hanya ia yang selalu tahu betapa sedihnya aku disaat nilai raportku jauh dari nilai kak Dara.
Hanya ia yang tahu betapa aku ingin seperti kak Dara, saudara kembarku.
****
“wah ada ayam bakar nih.
Heem maknyus” ucapku seraya menduduki kursi favoritku.
“dasar gak sopan…” sindir Ayah
padaku.
“makanya, jangan nyerocos aja dong jadi cewek.” Timpal kakakku, Virgo.
“iya Dera, kamu duduk dulu baru
ngomong, kan ada Papa sama Mama disini.
Jadi sopan dikit Ra.” Tambah
Kak Dara.
“iya Dera, betul tuh kata Dara. Contoh
dia.” Tambah Ibu lagi.
“ok, aku pergi.
Silahkan makan!!” ucapku dengan sinis.
Akupun bergegas naik menuju
kamarku tanpa sedikitpun menyentuh makanan disana. Padahal sebenarnya maagku kambuh dan rasanya sangat
perih.
Tapi lebih perih lagi disaat aku
tak pernah mendapatkan kasih sayang dari semua orang yang aku sayangi.
****
Matahari menjelma masuk kedalam kamarku yang pemiliknya masih tertidur lelap.
Hingga aku terbangun karena silaunya sinar yang menerpa
mataku.
“humh, udah pagi to” ucapku pada diri dendiri, Aku bergegas mandi dan memakai pakaian sekolahku. Dengan aksesoris biru yang lengkap. Pagi ini, aku tak
ingin sarapan.
Aku hanya mengunjungi Bi Imah yang ternyata sedang menyiapkan bekal untukku.
“makasih ya Bi, Dera sayang Bibi.”
Ucapku dengan tulus padanya
“iya non, Bibi juga sayangg banget
sama non Dera, semangat ya Non
sekolahnya.” Sahut bi Imah menyemangati.
Setibanya disekolah, aku segera
menuju ruangan tempatku ulangan.
Jadwal hari ini adalah matematika
dan bahasa inggris.
Pelajaran menghitung yang sangat menyebalkan untukku.
Karena aku tak seperti kak Dara yang jago menghitung.
Dugaanku tepat, soal kali ini susahnya minta ampun.
Hingga kertas ulanganku hampir tak terisi.
Namun kalau bahasa inggris, inilah kehebatanku.
Semua soal dapat kukerjakan dengan mudah.
Karena sejak kecil aku sudah
sangat hebat berbahasa inggris.
Seperti Om Frans dan Tante Siska
yang semasa di Jakarta sangat
menyayangiku jauh lebih besar dari orang tua kandungku.
Namun kini mereka telah pindah ke Amerika dengan anaknya, Dimas.
****
Waktu seakan berjalan dengan
sungguh cepat, kini saatnya
pembagian hasil belajar siswa.
Kebetulan, aku dan kak Dera berbeda kelas dan sekolah.
Kalau aku masih berada dikelas satu SMA, sedangkan ia sudah berada dikelas dua.
Semua terjadi karena aku pernah tak naik kelas sewaktu disekolah dasar. Kalau kak Dara sengaja Papa sekolahkah di sekolah terfavorit di Jakarta, sedangkan aku bersekolah di SMA yang didalamnya hanyalah siswa
buangan dari sekolah lain yang tidak menerima kami.
Karena nilaiku tak
sehebat nilai kak Dara dan Kak Virgo.
Mereka memiliki IQ yang jauh lebih
tinggi daripada aku.
“Pa, ambilin raport Dera ya.” Pintaku
“Papa sudah janji sama Dara kalau
Papa yang akan mengambilkan
raportnya. Kalian kan beda sekolah.”
Jawab Ayahku.
“Ma, ambilin raport Dera ya!” pintaku lagi pada Mama.
“Mama udah janji sama Virgo
ngambilib raportnya, dia kan sudah
kelas tiga jadi harus diwakilin.”
Jawab Mama.
“oh gitu ya.” Balasku dengan kecewa.
Aku hanya bisa menangis sendirian didalam kamar.
Tidak ada satu orangpun yang mau mengambilkan raportku.
Jalan terakhir adalah Bi
Imah.
Dan tentu saja ia sangat mau mengambilkan raportku.
“Gimana bi hasilnya?” tanyaku dengan penasaran
“Non Dera juara 1 non.” Ucap bi Imah dengan semangat.
“hah? Beneran bi?” sahutku tak kalah semangat.
Ternyata usahaku tak sia-sia,
akhirnya aku bisa menyamai prestasi kak Dara.
****
Setibanya dirumah, semua orang yang sedang tertawa ria melihat hasil belajar kak Dara dan kak Virgo menjadi terdiam disaat kedatanganku dan Bi Imah.
“gimana hasilnya Ra?, pasti jelek.”
Ucap kak Virgo menyindirku.
“gak ko, aku juara 1.” Ucapku dengan semangat.
“ah, juara 1 disekolahmu pasti juara terakhir dikelas Dara.” Ledek Ayah padaku.
Aku kecewa, benar-benar kecewa
karena semua prestasi yang kuraih
tak penah dihargai sama sekali.
Dengan kecewa aku berlari menuju
kamarku, kuratapi semua ketidakadilan ini.
Aku tidak keluar kamar selama dua haripun tak ada yang peduli. Semua orang dirumah hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, tak terkecuali Bi Imah yang hampir setiap jam membujukku untuk keluar.
Maagku kambuh, rasanya teramat perih dari yang biasanya.
“oh Tuhan, kuatkan aku!” pintaku
Dihari ketiga aksi diamku dikamar,
tiba-tiba rumahku terdengar sebuah suara yang sangat kukenal. Ternyata hari ini, keluarga Om Frans sudah tiba di Jakarta untuk berlibur bersama keluarga kami.
“Dimas? Aku merindukanmu.” Ucapku dengan tertunduk lesu dikamar.
Aku keluar kamar untuk menemuinya, namun ternyata ia sudah berubah dan tak peduli lagi padaku. Semuanya benar-benar berubah, dan kini janjinya ia ingkari untuk menemuiku.
Penantianku sia-sia, semua orang
telah membenciku dan menjauhiku.
Aku sendirian dirumah, bi Imah pulang kekampung karena anaknya sakit.
Sedangkan yang lain sedang makan malam dihotel.
Dan aku? Tertinggal disini.
****
Aku hanya makan dan terus
memasukkan roti berselai srikaya
kemulutku.
Sedangkan yang lain asyik berbincang-bincang dengan topic kak Dara dan Dimas.
Yang aku tahu, mereka terus membanggakan dua orang yang berprestasi tersebut.
Hingga Om Frans dan Tante Siska
juga turut berubah padaku.
Semua orang mengucilkanku disini. Sesudah sarapan pagiku habis, aku segera pamit menuju taman belakang yang ternyata disana ada kak Dara dan seseorang yang sangat aku sayangi, kak Dimas.
Disana, aku sedang melihatnya memberikan setangkai mawar pada kak Dara.
Ternyata mereka sudah jadian dan aku tahu, bahwa kak Dimas telah melupakanku.
****
Akhirnya, hari yang telah lama kunantikan tiba juga. Hari ini, pertandingan karateku akan berlangsung.
Namun sayang, semua orang yang kusayang tak ada yang mau hadir disini.
Semuanya memilih hadir dilomba kak Dara, olimoiade sains.
Walau sedikit kecewa, akan kubuktikan bahwa aku adalah Dera
yang hebat.
Keinginanku terwujud, aku menang dan meraih juara satu
dipertandingan karate nasional yang diadakan di Jakarta.
“kita panggil, juara nasional karate
tahun ini. Alderaya Zivanna dari
Jakarta.” Panggil pembawa acara.
Dengan diiringi tepuk tangan meriah, ku naiki podium kebesaranku, dan kurasakan aku sangat dihargai disini.
****
Setibanya dirumah, kuletakkan foto
keberhasilanku diruang tamu,namun disaat kedatangan kak Dara dan yang lainnya, kulihat kemurungan disana.
Dan setelah melihat foto keberhasilanku, kak Dara malah
menangis dan berlari menuju
kamarnya.
“kamu sengaja meledek Dara?” Tanya Papa dengan sinis.
“gak pa! maksud Papa apa sih?”
tanyaku tak mengerti.
“Dara kalah sedangkan kamu
menyombongkan diri dengan
memajang fotomu diruang ini. kamu tahu kan bahwa diruang ini hanya foto-foto keberhasilan Dara yang boleh menempatinya.” Jawab Papa yang membuatku sangat kecewa.
“Lepas Fotomu!” ucap Mama dengan agak ketus padaku.
Kulepas foto yang sangat aku
harapkan menjadi penghubung agar keluargaku menyanjungku. Sebuah harapan yang sejak dulu selalu ku inginkan.
Karena aku selalu iri disetiap kak Dara dipuji dan disanjung oleh papa dan mama, serta semua
tamu yang pernah berkunjung
kerumahku. Sekarang pertanyaan
terbesarku adalah, “apakah aku anak kandungmu Ma? Pa?”
Pertanyaan yang tak pernah terjawab oleh lisan, namun terjawab oleh perbuatan mereka padaku.
Seorang anak yang selalu tersingkirkan oleh ketidakadilan.
****
Hari demi hari terus berganti, dan
semenjak itu pula kak Dara menjadi
seseorang yang terpuruk.
Aku bisa merasakan perasaannya yang tertekan karena ia kalah diolimpiade.
Yang kutahu, saudara kembarku ini
terlihat lemah dari yang biasanya.
“Udahlah kak, gak ada gunanya
ditangisin terus.” Ucapku
menyemangati.
“udahlah Ra, kamu senang kan ngeliat aku kaya gini? Kamu senang kan ngeliat aku kalah?” jawabnya dengan menangis.
“gak ka, gak. Aku gak pernah ada
niatan kaya gitu.” Sahutku.
“udahlah, pergi kamu dari kamarku, pergi…” ucapnya terpotong karena akhirnya ia terjatuh tepat didepanku.
“Pa, Ma, tolong kak Dara.
Kak Dara pingsan Pa!” beritahuku
“apa? Kamu apain sih dia?” Tanya
Papa sinis padaku.
“aku, aku gak ada ngapa-ngapain dia pa.” sahutku dengan menyembunyikan kesakitanku.
“pasti penyakitnya kambuh lagi pa,
ayo cepat kita bawa kerumah sakit.”
Ucapku pada Papa.
****
Hari ini tepat seminggu sebelum ulang tahunku dengan kak Dara. Aku takut kehilangannya, saudara kembarku yang sangat aku sayangi.
Dokter bilang bahwa ginjalnya sudah benar-benar rusak.
Yang aku tahu, kini ginjalnya hanya satu setelah setahun yang lalu satu ginjalnya sudah diangkat. Sedangkan aku masih mempunyai dua ginjal.
“hanya saudara kembarnya yang
ginjalnya cocok dengan Dara.
Jadi usahakan dengan secepat mungkin diadakan pencangkokan ginjal Pak” beritahu dokter pada Papa.
Setelah itu, aku menjadi sasaran
semua orang yang menyayangi kak
Dara.
Semuanya memintaku untuk mendonorkan satu ginjalku padanya.
Niatku memang sudah bulat bahwa
aku akan mendonorkan kedua ginjalku pada kak Dara, tapi aku tak ingin ada yang tahu semuanya. Karena aku tidak mau mereka akan menyayangiku karena bersimpati denganku yang telah memberikan satu ginjal pada saudaraku.
Aku hanya ingin kasih sayang tulus dari mereka, entahlah bagaimana caranya agar aku
mendapatkannya.
“ah sudahlah Dera, kamu memang
saudara yang kejam.
Hanya menyumbangkan satu ginjal saja tidak mau.
Untunglah ada seseorang yang
baik hati yang mau menyumbangkannya pada Dara.”
Ucap Papa “aku kecewa sama kamu Dera, tega ya kamu sama kakak kamu sendiri.” Ucap Dimas dengan kecewa padaku.
“siapa yang mendonorkan ginjalnya Pa?” Tanya kak Virgo.
“entahlah, pendonor itu tidak mau
diberitahu namanya. Bahkan ia
memberikan dua ginjalnya dengan
gratis pada Dara. Dia benar-benar
berhati malaikat.” Jawab papa.
“andaikan kalian tahu kalau itu aku?
Apakah aku akan diberi penghargaan dari Papa?” gumamku dalam hati.
****
Beberapa jam sebelum operasi
pencangkokan dilakukan, aku menulis sebuah surat untuk semua orang yang aku sayangi.
Entahlah, aku merasa akan meninggalkan mereka semua.
Rasanya, aku sudah sangat lelah
dengan hidupku sendiri.
Sesudah selesai ku tulis, surat itu kutitipkan pada Bi Imah.
Akupun berangkat menuju rumah sakit untuk segera menjalani operasi.
@ ruang operasi
Ruang ini tersasa begitu menakutkan.
Semua benda yang kulihat hanyalah jarum suntik dan gunting. Alat-alat yang terlihat menakutkan bagiku.
Aku dibawa lebih dulu keruang ini, agar tidak ada yang tahu siapa aku
sebenarnya.
Posisiku dan kak Dara dipisahkan oleh dinding pembatas.
Hingga akhirnya aku dibius, dan
kurasakan semuanya gelap.
****
Seminggu kemudian. . . .
“akhirnya kamu sembuh juga sayang.
Mama khawatir banget sama kamu
sejak kamu dioperasi.
Untung ada pendonor itu.” Ucap Mamanya dengan penuh kasih sayang.
“Dan Happy Brithday Dara…” ucap
semua orang serentak “Makasih ya semuanya.
Aku senanggg banget.
Oya, Dera mana ya Ma..."??
Gak tau kenapa Dara kepikiran dia terus.
Hari ini kan ulang tahun kami” sahut Dara.
“iya ya? Mana dia Bi?”
Tanya Ibunya..?
Pada Bi Imah “Sebentar nyonya.” Jawab Bi Imah dengan berlari menuju kamar Dara.
Dan beberapa menit kemudian Imah sudah tiba dengan membawa sepucuk surat.
“ini surat dari Non Dera sebelum
pergi.” .
Walau agak heran, Ibunya pun
membacanya dengan agak keras.
" Untuk semua orang yang sangaaat Dera sayang Mungkin saat kalian baca surat ini Dera gak ada lagi disini.
Dera udah pergi ketempat yang saangaat jaauh.
Oya, gimana kabar kak Dara? Gak
sakit lagi kan? Semoga ginjalku dapat membantumu untuk meraih semua mimpi-mimpimu yang belum terwujud.
Teruntuk PAPA yang SANGAT
KURINDUKAN...
Gimana Pa? rumah kita udah tenang belum? Gak ada yang gak sopan lagi kan? Oh pasti gak ada dong ya? Ya iyalah, Dera si pembuat onar kan udah gak ada.
Teruntuk MAMA yang SANGAT-
SANGAT KU RINDUKAN
Ma, Dera pasti akan sangat rindu
dengan teddy bear pemberian Mama lima tahun yang lalu.
Ma, Dera kangeeen banget pelukan Mama.
Dera selalu iri saat Mama hanya mencium kak Dara disaat ia tidur. Dera iri melihat Mama yang selalu
menyemangati kak Dara disaat ia
sedang sedih.
Dera iri dengan semua perhatian yang Mama berikan pada kak Virgo dan kak Dara.
Dera sangaat iri.
Teruntuk KAK VIRGO dan saudara
kembarku, DARA Gimana kak, gak ada lagi kan yang-ganggu kalian belajar? Gak ada lagi kan yang nyetel music keras-keras dikamar? Pasti rumah kita tenang ya, pastinya gak akan ada lagi yang akan membuat kalian malu karena punya saudara yang bodoh bukan? Oh, pastinya.
Oya, SELAMAT ULANG
TAHUN YA KAK, SELAMAT
MENJALANI UMURMU YANG KE-17 TAHUN. Yang mungkin takkan pernah aku rasakan.
Kalian semua harus tau, betapa AKU SANGAT MENYAYANGI KALIAN.
Mungkin dengan kepergianku,
smeuanya akan tenang dan rumah kita menjadi tentram.
Dera harap, gak aka ada lagi yang terkucilkan seperti Dera.
Yang selalu menangis setiap
malam.
Yang selalu merindukan hangatnya kekeluargaan.
Mungkin dengan kepergian ini, aku akan tahu bagaimana kalian akan mengenangku, seperti aku yang selalu mengenang kalian dalam setiap malam dengan tangisan.
. . Semoga KALIAN SEMUA BAHAGIA TANPA DERA, AAMIIN.
Salam rindu penuh tangis bahagia
Alderaya Zivanna.
Begitulah isi surat peninggalan non dera yang dia titipkan kepada saya ( bik Imah )  7untuk keluarga tercinta.
Semua yeng mendengar nangis.
Dan meraka bertanta-tanya kepada saya dimana Dera.
Namun tiba-tiba telepon rumah berbunyi..
“iya, saya Hermawan, ada apa ya?”
Tanya Papanya dengan penasaran.
Dan sesaat kemudian Papanya
menangis dan segera mengajak
anggota keluarganya ke Rumah sakit.
Dan mereka terlambat, Non Dera telah pergi untuk selama-lamanya. Dan menginggalkan berjuta penyesalan disetiap air mata tangisan yang jatuh.
Kini, ia telah tenang dan jauh dari
ketidak adilan selama hidupnya.
Meski air matanya tengah menetes menangisinya yang telah dia tinggal pergi untuk selama-lamanya. . .
The End
Saran saya untuk para pembaca."
Hargai dan bersikaplah yang adil dengan siapapun,baik dalam rumah tangga dan keluarga  atau di luarnya.
Karna penyesalan selalu datang pada ahir-ahir setiap cerita yang tengah terjadi dalam kehidupan kita.
Sayangi mereka dan cintailah mereka dengan seksama,ciptakanlah bahagia dunia dan akhirat.
Semoga cerita ini bernanfa'at,bisa menjadi sebuah inspirasi bagi kita untuk lebih baik  dan lebih baik lagi. :-) :-) :-) .^

Rabu, 10 Juni 2015

Bukti nyata dunia maya/dumay

"Kalo dia itu milik ku."akan ku pertahankan walaupun nyawa jadi
taruhan'nya...
"tapi kalau bukan pasti kan ku abaikan begitu saja...

"Memang benar sich berbagai macam jenis sosmed atau dumay dapat menjadi ruang pertemuan dan perpisahan...!!
hemmm boleh di katakan dumay itu
lebih kejam dari fitnah.
buktinya banyak sebuah hubungan yg
berantakan karena ulah nya....
baik dalam rumah tangga atau setatus
berpacaran bahkan persahabatan dan lain-lain nya...
gak percaya atau mau bukti..!!"kaya nya harus belajar dulu dari pengalaman...!!
kalau sudah percaya..."beginilah atau
begitulah, itu pasti tau kelarifikasi yang
sepertinya patut di terapkan dalam sebuah ketentuan...


Kita sebagai para pengguna harus sepandai-pandainya kita dan kita buktikan kalau kita pintar lebih dari padanya....

Himbauan saya pribadi,ayo..!! berhati-hatilah dalam menggunakan'nya, kita ini cerdas kita ini hebat dan kita ini pandai.

Cukup sekian dan terimakasih atas bagi anda yang telah sudah menyempatkan untuk mengunjungi artikel saya kali ini.

WASALAM

Sabtu, 06 Juni 2015

OBAT GALAU # 6 cara agar cepat MOVE ON.

Buang semua kesedihan mu, karena hari esok siapa yang tahu...!!

"Putus cinta memang merupakan hal yang menyakitkan.
Namun kita tak boleh lama-lama larut di dalamnya Ladies.
Meskipun sakit hati dan terluka namun Anda harus cepat bangkit.
Tak ada gunanya meratapi apa yang sudah terjadi.
Akan lebih baik jika Anda cepat move on dan memperbaiki diri Anda.
Kali ini saya akan mencoba mengulas beberapa tips yang bisa Anda ikuti agar cepat move on. Simak ulasan lengkapnya hanya di sini ya Ladies!

1. Cari Hobi Baru 

Melibatkan diri dalam hobi memang menjadi salah satu hal yang sangat efektif untuk mengatasi putus cinta.
Ini akan mengalihkan pikiran Anda dari kegalauan yang melanda pasca putus.
Jika Anda bisa menemukan berbagai hobi baru yang membuat Anda sibuk dan menghasilkan hal yang positif maka Anda akan jadi lebih percaya diri Ladies.

2. Rencanakanlah liburan.

liburan untuk mengatasi kegalauan yang
melanda Anda.
Tempat dan juga suasana baru akan menghibur diri Anda.
Rencanakan trip sendirian Ladies.
Ini akan membuat Anda lebih mencintai diri sendiri dan siapa tahu bertemu dengan jodoh di tempat tersebut.

3. Manjakan Diri 

Luangkan waktu untuk memanjakan diri Anda.
Kunjungi spa atau salon.
Lakukan make over jika diperlukan.
Ini tak akan mengubah penampilan fisik Anda saja, mental Anda pun
akan jauh merasa lebih baik setelah melakukan treatment.

4. Hangout Bersama Sahabat 

Ini jadi pilihan yang super mudah Ladies.
Luangkan waktu untuk hangout bersama sahabat.
Bersenang-senanglah dan lupakan semua kegalauan yang menghampiri.

5. Yoga dan Meditasi 

Ini merupakan cara yang super positif untuk memperbaiki mood Anda.
Saat pikiran dan tubuh mencapai keseimbangan maka Anda akan menemukan ketenangan.

6. Mempelajari Hal Baru 

Memasak, melukis, menari atau musik akan membantu Anda tetap sibuk dan tidak memikirkan berbagai masalah
cinta.
Buat diri Anda sibuk dengan mempelajari berbagai hal baru.
Ini bahkan akan bisa membantu meningkatkan skill Anda.

Untuk apa bermuram durja terlalu
lama Ladies. Lakukan saja berbagai
hal positif yang akan memberikan
dampak baik untuk diri sendiri. Don't be sad! Stay b, head up and move on..!!

Semoga bermanfa'at buat anda, jadikan hari mu penuh warna dengan seribu kebahagia'an.

Jumat, 05 Juni 2015

Orang tua inspirasi kita.

"Suatu hari seorang anak laki-laki pemarah datang menemui orang tua nya.
"Tiba-tiba saja dia mendamprat orang tua nya dengan kata-kata kasar hanya karena masalah sepele saja.
"Orang tua nya pun mendengarkanya
dengan sabar, tenang, dan tidak bicara sepatah-kata pun.
"Hingga akhirnya anak laki-laki itu berhenti memaki nya dan terheran ia, merasa ada yang aneh, dalam benaknya seolah-olah berkecamuk seribu pertanya'an.
"Setelah itu, orang tuanya bertanya kepada anaknya,”Jika seseorang
memberimu sesuatu tapi kamu tidak menerimanya, lalu menjadi milik siapakah pemberian itu ?” “Tentu saja menjadi milik si pemberi.” Jawab sang anak.
”Begitu pula dengan kata-kata
kasarmu,” timpal orang tua nya .”Aku tidak mau menerimanya, jadi itu adalah
milikmu.
"Kamu harus menyimpannya sendiri.
"Aku mengkhawatirkan kalau nanti kamu harus menanggung akibatnya, karena kata-kata kasar hanya akan membuahkan penderitaan.
"Sama seperti orang yang ingin mengotori langit dengan meludahinya.
"Ludahnya hanya akan jatuh mengotori wajahnya sendiri.”
"Anak itu mendengarkan orang tua nya berbicara dan sangat merasa malu sekali "Akhirnya ia meminta maaf dan kemudian pergi...!!




Tetap jaga etika dan sopan santun anda Terhadap kedua orang tua.

Semoga cerpen ini bisa menjadi inspirasi dan motifasi untuk kita bersama.

Jumat, 29 Mei 2015

Ahir sebuah pencarian cinta ku.

      Sebuah perjodohan bukan jaminan tuk merasakan kebahagia'an.
Tp yang namanya jodoh, siapa yang tahu...??

     "Terkadang...
Meski kita telah percaya dan yakin bahwa pasangan kita sa'at ini adalah calon istri kita kalau bukan jodoh pasti ada saja masalah yang datang dan membuatnya berantakan.
      Kalau sudah kacau begitu kita baru sadar, ternyata kita bukan calon pasangan yang terbaik buat masing-masing.
     Seperti biasa, jika status jomblo menghampiri kita, kemungkinan besar kita beralih chanel, dan ganti target utuk mencari pacar buat pengganti.
     Tak jarang dan tak sedikit, banyak kemungkinan semua atau termasuk saya "untuk mendapatkan penggati kadang gampang-gampang susah,ada yang pergi ke rantau dan dapat pacar barunya pun di sana, ada juga yang tetap tinggal di mana dia menetap.
      Tapi ya itu tadi..seperti yang saya bilang kalau blm jodoh ada saja masalah yang datang dan membuatnya berantakan.

     Mungkin sempat terfikir oleh kita, "nanti lok dapat istri pinginya yang jauh dari tempat kita tinggal,ada juga yang nggak mau jauh-jauh, pinginya yang dekat aja. Tentunya dengan alasan masing-masing.
     Ada yang mau di jodohkan karna sudah lelah mencari tapi hurung juga mendapatkan, ada jugak tang tidak mau karna lebih suka yang natural.

    Dan kisah yang pernah saya alami adalah perjodohan yang sama sekali tidak pernah saya sukai karna sudah bukan jaman siti nurbaya lagi.
     Suatu ketika saya mendapat tuntutan dari orang tua untuk mencari pacar yang bisa di ajak serius dan menikah.
     Dan kedua orang tua menyarankan agar saya berhubungan dengan si A si B dan si C, tapi tidak saya hiraukan, semua yang di sarankan sama-sama belum saya ketahui orang nya.
     Semenjak itu saya tetap mengikuti katahati saya sendiri untuk tetap mencari dan mencari sampai dapat.
    Hingga saya di suatu hari hadir seorang wanita yang dalam artian kami sedang pdkt/pendekatan.
    Setelah kami dekat dan kami ahirnya menjalin sebuah hubungan yaitu berpacaran,dan kami telah sepakat untuk tetap bertahan hingga membawa hubungan ke jenjang pernikahan.
    " Kembali ke orang tua...;",,
Hubungan kami tentu belum di ketahui oleh keduanya, karenanya orang tua tetap bersih kukuh berniat ingin sekali saya berhubungan dengan yang di sarankan oleh beliau.
     Saya sebal sekali dan uring-uringan dan ngambek, hingga jarang sekali berteguran dengan kedua orang tua, sebap saya punya pacar yang bisa di ajakin seriusan.
    Sebulan dua bulan tiga bulan dan 4 bulan kemudian saya berniat memperkenalkan pacar saya yang saya maksud dengan kedua orang tua.
   Awalnya saya ragu dan takut kalau-kalau tidak di setujui oleh beliau, setelah kedatangan saya bersama pacar saya ke rumah maka saya langsung perkenalkan pacar saya tersebut.
     Kami ngobrol ngalor ngidul  sampai ahirnya semua terungkap, ternyata orang tua tetap tidak menyetujui,karna yang dia mau supaya saya menjalani hubungan dengan anak sahabat nya.
     Dalam keheningan dengan beribu ketegangan untunglah pacar saya sangatlah sabar dia tidak pergi dan lari terparanjat keluar dari rumah namun dia tetap duduk tenang di kursi yang telah di sediakan di runah saya untuk menjamu para tamu, mungkin karena ia telah merasa dewasa jadi mampu menutupi luka kecewa dalam hatinya.
    Sesa'at kemudian telefon rumah pun berbunyi, dan orang tua saya sendiri yang angkat dan menjawab nya,setelah slesai saya terheran karne tiba-tiba beliau mengizinkan kami berhubungan dan menikah di dalam waktu dekat ini.
    Setalah saya selidiki ternyata yang menelfon adalah sahabat ayah yang menanyakan anak nya, dia bilang nitip dan tolong jaga anak saya, mungkin awalnya ayah saya heran siapa yang di maksud...dan ternyata adalah pacar saya...
   Alangkah bahagianya saya pada waktu itu...yang awalnya jelas-jelas di jodohkan tidak mau sekarang malah sangat-sangat mau.
  Sepertinya ayah pacar saya atau sahabat orang tua saya telah mengenal atau paham dengan siapa saya,atau memang secara tidak sengaja berkat nomer telepon yang saya kasih ke orang tua pacar saya itu makanya bisa tau semua.
    Syukur alhamdulilah....
Detik itu juga hingga sekarang kami bahagia bersama keluarga kecil kami yang tinggal di pedesa'an kecil yang tidak terkenal ini.

        Inilah pengalaman yang menurut saya pantas untuk tetap saya ingat dan saya abadikan di artikel kali ini, dengan maksud ingin berbagi baca'an dan wawasan.
Semoga menarik dan tidak membosankan.
Ma'af....
Apabila ada kemiripan cerita mungkin itu kebetulan saja.

Ya sudah,...critanya cukup sekian, kunjungi atau baca crita- crita saya yang lainya juga untuk menambah wawasan anda dalam dunia baca dan crita.
Wasalam......

   

     
    

Rabu, 13 Mei 2015

Kekuatan cinta.

Suatu ketika di sebuah perkampungan kecil yang terletak di daerah pedalaman.


Ada seorang ibu dan anak perempuannya sedang berjalan melewati hutan belantara yang berlembah di antara bukit-bukit yang menjulang tinggi.
Pada sa'at mereka melintasi sebuah jembatan panjang yang terbuat dari sebatang kayu untuk melewati jurang yang begitu dalam Dan ketika itu juga sang ibu berkata kepada anak nya.'"

Sayang, 'berpeganganlah yang erat ke tangan ibu Dan berhati hatilah supaya tidak jatuh.

Lalu kemudian sang anak Pun menjawab,"
Tidak ibu,sebaiknya ibu saja yang memegangi tangan ku,,"

Sang ibuk pun terheran dan bertanya,emang kenapa sayang, apa beda nya..??

Anak pun menjawab; "
Jika saya yang pegang tangan ibu nanti Kalau saya akan terjatuh bisa saja tangan saya melepaskan pegangan di tangan ibu, Tapi kalau ibu yang memegangi tangan saya,' saya percaya apapun yang akan terjadi Bagaimanapun caranya tangan ibu tidak akan pernah melepaskan tangan saya.

Tamat.

Demikian cerpen yang bisa saya bagikan buat para pemirsa sekalian.
Somoga bermanfa'at.








Pesan pesan perpisahan.

Senyuman terahir

“ Pada akhirnya, kepergian seseorang
mungkin menyakitkan akan tetapi akan
selalu menjadi pelajaran bahwa
kehilangan adalah jalan terakhir untuk
membuat kita mengerti betapa
berartinya seseorang dalam hidup
kita.”


Bagaimana pun mereka pernah ada dalam bagian cerita hidup kita, hal yang mungkin akan mudah dan selalu bisa kita ingat adalah sebuah senyum terahir, kata-kata dan nasehat terahir atau pun penghianatan terahir.
Terkadang ada fase nye tersendiri dimana kita merindukan sesosok yang telah hilang dari kehidupan kita, meskipun jauh kemungkinan untuk bisa bertemu kembali.
Baik mantan,sahabat bahkan keluarga sekalipun, tapi kebanyakan di mantan', kenapa semua bisa terjadi.." karena kita hidup di bumi ini hanya sekali, semua yang sudah terlewati tidak akan pernah terulang kembali.
Hidup itu penuh kenangan dan kesan, yang terhitung dari semenjak kita lahir hingga mati.

Jadi, semua yang terjadi di dalam kehidupan kita adalah pembelajaran untuk kita supaya lebih baik dan baik lagi.



Biarlah aku yang mengalah ( pergi ).

" Malam yang sejuk mengiringi kesepianku. Angin malam turut membelai lembut rambutku. Menemaniku yang tengah sendiri menatap indah...