Jumat, 08 Mei 2015

Terpaksa harus berbohong demi kebahagia'an orang yang di cintainya.

Tentang kisah cinta seorang remaja yang mengharukan dan sedih.

Andre dan sherly adalah sepasang
kekasih yang serasi walaupun
keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya.
Keluarga Sherly berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Andre hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.
Dalam kehidupan mereka berdua, Andre sangat mencintai Sherly. Andre telah melipat 1000 buah burung kertas untuk Sherly dan Sherly kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya.
Dalam tiap burung kertas tersebut Andre telah menuliskan harapannya kepada sherly.
Banyak sekali harapan yang
telah Andre ungkapkan kepada Sherly.
“Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi Sherly dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada
Sherly.
Suatu hari Andre melipat burung
kertasnya yang ke 1001.
Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain.
Ketika memberikan burung kertas
ini, Andre berkata kepada Sherly:
“Sherly, ini burung kertasku yang
ke 1001. Dalam burung kertas ini
aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara
aku dan kamu.
Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah.
Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “
Saat mendengar Andre berkata
demikian, menangislah Sherly.
Iaberkata kepada Andre:
“Ndre, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku
sekarang telah memutuskan untuk
tidak menikah denganmu karena
aku butuh uang dan kekayaan
seperti kata orang tuaku!”
Saat mendengar itu Andre pun bak
disambar geledek.
Ia kemudian mulai marah kepada Sherly.
Ia mengatai Sherly matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya.
Dan Akhirnya Andre meninggalkan Sherly menangis seorang diri.
Andre mulai terbakar semangatnya.
Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil.
Sikap Sherly dijadikannya cambuk
untuk maju dan maju.
Dalam Sebulan usaha Andre menunjukkan hasilnya.
Ia diangkat menjadi kepala cabang dimana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu.
Sekarang tak seorangpun tak kenal Andre, ia adalah bintang kesuksesan.
Suatu hari Andre pun berkeliling kota dengan mobil barunya.
Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan.
Suami istri itu kelihatan lusuh
dan tidak terawat.
Andre pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua Sherly.
Andre mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat.
Andre membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua Sherly.
Andre sangat terkejut ketika didapati orang tua Sherly memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas.
Ia pun semakin terkejut ketika
ia mendapati foto Sherly dalam
makam itu.
Andre pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah
makam Sherly untuk menemui orang tua Sherly.
Orang tua Sherly pun berkata kepada Andre:
”Ndre, sekarang kami jatuh miskin.
Harta kami habis untuk biaya
pengobatan Sherly yang terkena
kanker rahim ganas.
Sherly menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.”
Orang tua Sherly menyerahkan
sepucuk surat kumal kepada Andre.
Andre membaca surat itu.
“Ndre, maafkan aku.
Aku terpaksa membohongimu.
Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputus-asaan yang akan membawa hidupmu pada
kehancuran.
Aku tahu semua tabiatmu Ndre, karena itu aku lakukan ini.
Aku mencintaimu Ndree……….. “ Setelah membaca surat itu menangislah Andre.
Ia telah berprasangka terhadap Sherly begitu kejamnya.
Ia pun mulai merasakan betapa hati Sherly teriris-iris ketika ia
mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa Sherly kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa Sherly mengharapkan kehadirannya di
saat-saat penuh penderitaan itu.
Tetapi ia lebih memilih untuk
menganggap Sherly sebagai orang
matre tak berperasan.
Sherly telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.

Semoga bisa menjadi sebuah pembelajaran, dan bisa di ambil hikmah nya.
Sekian dan trimakasih anda sudah berkunjung di blog saya.
Kita bertemu kembali dalam crita-crita yang lain.
Waaasalaammm...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarlah aku yang mengalah ( pergi ).

" Malam yang sejuk mengiringi kesepianku. Angin malam turut membelai lembut rambutku. Menemaniku yang tengah sendiri menatap indah...